MENILIK PERKEMBANGAN APLIKASI CHAT
Menilik Perkembangan Aplikasi
Chat di Dunia
Perpesanan
merupakan sebuah bidang yang telah berkembang telah lama. Dari mulai SMS yang
telah berkembang selama 20 tahun sampai dengan aplikasi perpesanan untuk desktop
seperti AOL’s AIM dan ICQ yang terkenal di tahun 90-an, kini perkembangan
perpesanan bukan menjadi hal yang baru.
Perkembangan
Skype juga mendongkrak perpesanan menjadi sangat terkenal. Skype yang menjadi
pendorong awal keberhasilan dari perpesanan yang menggunakan voice over
IP(VoIP) membuat kemunculan berbagai macam perpesanan modern dan membuat
perpesanan menjadi sangat populer.
Saat ini,
berbagai macam perpesanan memiliki banyak fitur yang dapat digunakan untuk
banyak fungsi seperti transfer uang, layanan kota, gaming, dan
perdagangan. Hal tersebut mengakibatkan penggunaan perpesanan juga meningkat.
Keberhasilan
perpesanan dapat kita lihat pada data APAC. Dalam data APAC 2015, pengguna
aplikasi perpesanan aktif di iPhone melebihi 90 persen pengguna aktif tiap
bulannya di Korea Selatan dan China. Sebagai catatan, aplikasi perpesanan yang
dimaksudkan dalam data ini adalah aplikasi perpesanan, selain aplikasi native
seperti Hangouts di Android dan Messages di iOS.
Hal tersebut
sangat jauh berbeda dengan pengguna perpesanan di Amerika Serikat. Secara
historis, aplikasi perpesanan native lebih populer di Amerika sehingga
penggunaan aplikasi perpesanan lain lebih tertinggal dibandingkan penggunan di
negara-negara Asia.
Akan tetapi,
berkat Facebook yang memindahkan seluruh fungsi pesan dari Facebook ke Facebook
Messenger pada bulan Juli 2014, penetrasi aplikasi perpesanan menguat sebanyak
dua kali lipat.
Penggunaan
aplikasi perpesanan berbeda-beda setiap negara. Di Malaysia dan Jepang,
sekitar 99 persen pengguna ponsel pintar Android aktif menggunakan salah satu
aplikasi top pada bulan Desember 2015. Akan tetapi, penggunaan aplikasi
perpesanan di Malaysia menghabiskan waktu hampir dua kali lipat dibandingkan di
Jepang setiap harinya.
Perbedaan
penggunaan aplikasi perpesanan pun menyebabkan kesenjangan antar negara. Di
negara-negara bagian barat, pengembang aplikasi masih terfokus pada kebutuhan
komunikasi saja, sedangkan di Asia, Line dan WeChat mampu memberikan layanan
lain kepada konsumen untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya.
Kesenjangan
tersebut dapat teratasi dengan munculnya Platform Facebook Messenger. Platform
tersebut memberikan kemudahan integrasi dengan aplikasi yang dikembangkan oleh
developer. Dengan begitu, kebutuhan dasar perusahaan berkembang dapat
terpenuhi.
Perkembangan
aplikasi perpesanan pun memberikan kontribusi untuk segmen-segmen yang lain.
Sebagai contoh, perkembangan aplikasi perpesanan memberikan dampak ke segmen bihavioral.
Perusahan seperti Lyft, Uber, dan Airbnb pun memanfaatkan perkembangan aplikasi
perpesanan.
Pada bulan
Desember 2015, pengguna Lyft di iPhone tujuh kali lebih senang berkomunikasi
dengan Slack dari keseluruhan pengguna Iphone, menunjukan bahwa Lyft lebih
di-indeks-kan ke basis pengguna. Selain itu, pengguna Airbnb juga memiliki
sekitar tiga kali kemungkinan menggunakan WeChat dan duakali kemungkinan
menggunakan WhatsApp Messenger dibandingkan keseluruhan populasi dari pengguna
Iphone di Amerika Serikat.
Perkembangan
aplikasi perpesanan juga memberikan peluang kemitraan baru, seperti Uber dengan
Facebook. Mempelajari hubungan tersebut menjadi sebuah hal yang penting untuk
penerbit, pengiklan dan pemangku kepentingan lainnya.
Dari data
yang disampaikan MAU, terdapat beberapa segmen demografis pengguna aplikasi
perpesanan populer. Dalam data tersebut disebutkan bahwa pengguna terbanyak
dari aplikasi perpesanan papan atas terdapat pada kelompok umur 13 sampai 24
tahun.
Segmen
demografis ini juga dapat menjadi patokan pengembangan aplikasi yang kuat,
terutama ketika mengalokasikan iklan. Penyebaran pola demografi yang cukup luas
dapat juga menjadi bahan pertimbangan yang cukup penting bagi para developer
dan pemangku kepentingan lainnya.
Komentar